EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN BALITA DENGAN DIAGNOSA ISPA BUKAN PNEUMONIA DI PUSKESMAS BOGOR TIMUR
Abstract
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan suatu masalah kesehatan utama di Indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada anak – anak dan balita. Salah satu penyakit ISPA adalah ISPA bukan pneumonia. Berdasarkan rekomendasi WHO (World Health Organization) penanganan ISPA bukan pneumonia pada balita cukup dengan pengobatan supportif dan tidak perlu pemberian antibiotik. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melakukan pengawasan terhadap penggunaan antibiotik di tiap Puskesmas, dimana penggunaan antibiotik di tiap Puskesmas mempunyai indikator kesalahan dari peresepan antibiotik tersebut yaitu ≤ 20 %. Berdasakan hal tersebut, dilakukan penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotik pasien balita dengan penyakit ISPA bukan pneumonia di Puskesmas Bogor Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian desktriptif non analitik terhadap data sekunder berupa rekam medis dan resep obat. Pengambilan data secara prospektif dan diperoleh 223 sampel data untuk analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ISPA bukan pneumonia banyak terjadi pada umur > 1 tahun - ≤ 3 tahun yaitu 42,22 %, dengan jenis kelamin laki – laki terbanyak yaitu 54,26 %, tanda dan gejala yang dialami oleh pasien yaitu batuk dan pilek dengan data sebesar 49,33 %. Diagnosa dan jenis penyakit yang dialami pasien yaitu ISPA bukan pneumonia 81,33 %, faringitis 15,11 %, dan common cold 8,56 %. Persentase penggunaan antibiotik mencapai 18,83% meski persentase mendekati angka indikator namun hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian masih memenuhi standar indikator kesalahan penggunaan antibiotik yaitu ≤ 20%.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.46846/jurnalinkofar.v1i1.64
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Inkofar diindeksi di
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.